Kisah Solo Travel Singapore: Pengalaman & Tips Menarik
Perjalanan saya ke Singapura baru-baru ini, meskipun ada sedikit gangguan kecil, membuat saya jatuh cinta dengan kota ini! Jika ada lebih banyak waktu, pasti akan menjelajahi lebih jauh lagi.
Pengalaman Imigresen yang Menguji
Sebagai seorang wanita yang melakukan perjalanan solo, saat pemeriksaan imigresen di Singapura, saya sempat ditahan untuk ditanya. Pertanyaannya seputar alasan bepergian sendiri, tujuan kedatangan, dengan siapa, bertemu siapa, dan rencana perjalanan selanjutnya. Penting sekali untuk tetap tenang dan menjawab dengan percaya diri. Bagi yang kurang fasih berbahasa Inggris, ini bisa menjadi tantangan besar.
Untungnya, karena saya akan bertemu dengan pacar saya yang berasal dari Korea, saya menjawab bahwa saya datang untuk bertemu dengannya. Saya juga menunjukkan seluruh rencana perjalanan, termasuk tiket pesawat dan akomodasi pacar saya. Saat itu, saya merasa sangat gugup! Tapi untungnya, jawaban saya lancar dan petugas tersebut akhirnya mengerti, bahkan sedikit bercanda tentang saya datang menemui kekasih.
Penerbangan dan Persiapan
Saya terbang dengan Scoot pada pukul 6 sore dan mendarat di Singapura setelah sekitar 1 jam 40 menit penerbangan. Saya berhasil mendapatkan tiket promo melalui Trip sebulan sebelumnya, dengan total biaya pulang pergi sekitar 3 juta Rupiah.
Maskapai Scoot mengizinkan saya membawa bagasi kabin seberat 10kg. Untuk penerbangan pulang, saya menggunakan VietJet yang terkenal dengan penundaan jadwalnya. Saya sarankan untuk mencoba terbang dengan Scoot, pelayanannya sangat ramah dan mereka sangat tepat waktu. Pesawat saya seharusnya berangkat pukul 5:30 sore, namun sudah bisa naik pesawat lebih awal dan lepas landas tepat pukul 6:15 sore. Perjalanan terasa sangat nyaman.
Tiba di Singapura: Makanan, Uang, dan Komunikasi
Setibanya di bandara, saya langsung mencari makanan. Di sana ada Toast Box, yang sangat direkomendasikan untuk dicoba karena rasanya enak. Untuk penukaran uang, saya menukarkannya di Indonesia. Saya menggunakan eSIM yang dibeli melalui aplikasi Gigigo, sangat praktis untuk sekadar membuka Facebook, Instagram, dan chat. Biayanya tidak sampai seratus ribu Rupiah dan bisa digunakan juga di Malaysia dan Thailand.
Transportasi Lokal
Saya membeli kartu Ezlink seharga 10 Dolar Singapura, yang sudah termasuk saldo untuk transportasi MRT. Kartu ini juga bisa digunakan untuk pembayaran Zalo dan Grab. Namun, jika Anda hanya bepergian sebentar, saya rasa tidak perlu membeli kartu ini. Pemegang kartu Visa juga bisa langsung menggesekkan kartu mereka untuk pembayaran, dengan biaya konversi yang tidak terlalu tinggi.
Akomodasi
Saya tidak menginap di hotel karena harus menunggu jadwal penerbangan pacar saya. Jadi, saya memutuskan untuk bermalam di bandara.
Kuliner Singapura
Untuk urusan makan, saya sempat mencoba nasi ayam Tian Tian dan juga mengunjungi area Maxwell. Makanan di sana sangat terjangkau, berkisar antara 3 hingga 5 Dolar Singapura. Sangat direkomendasikan untuk datang ke sana karena banyak pilihan makanan.
Perjalanan Lanjutan ke Malaysia
Setelah itu, saya naik bus menuju Woodlands, Malaysia, yang hanya memakan waktu sekitar 5 menit perjalanan. Saya memilih naik bus karena rute MRT terasa berhenti terlalu sering. Dari Woodlands, saya melanjutkan perjalanan menggunakan bus, dan kartu Ezlink tetap bisa digunakan untuk pembayaran.
Ini adalah pengalaman pribadi saya selama perjalanan kemarin. Jangan ragu untuk mencoba sendiri dan rasakan pengalaman unik di Singapura. Terima kasih banyak kepada teman-teman di grup yang telah berbagi informasi sehingga saya bisa menemukan banyak tempat makan enak!